KATA PENGANTAR
Segala puji
bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat
kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata
kuliah "PERBANDINGAN AGAMA". Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan
kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni
al-qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.
Makalah ini
merupakan salah satu tugas mata kuliah Perbandingan Agama di program studi
Pendidikan Agama Islam STAIN Palangka Raya. Selanjutnya penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Jirhanuddin, Mag selaku dosen
pembimbing mata pelajaran Perbandingan Agama dan kepada segenap pihak yang
telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.
Akhirnya
penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan
makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Palangka Raya, Oktober 2013
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berbagai istilah yang dipergunakan
orang untuk menamakan agama yang dibawa oleh Nabi Isa atau Yesus Kristus. Adi
Jamhari dalam bukunya menyebutkan, istilah yang pepuler di masyarakat ialah
“Agama Kristen”. Kata Kristen berasal dari bahasa Yunani “cristos” yang berarti
“yang diurapi”. Maksudnya Allah mengurapi Yesus untuk menjadi Nabi, Imam, dan
Raja yang tiada taranya. Istilah agama Kristen adalah suatu nama untuk semua
sekte-sekte agama tersebut, tanpa membeda-bedakan apakah Kristen Katholik atau
Protestan.
Sebutan lain yang sering juga
digunakan ialah “agama Masehi”. Kata Masehi diambil dari bahasa Ibrani “Masjiah
atau Messeias” yang berarti sama dengan cristos dalam bahasa Yunani. Kata
Cristosatau Messias adalah nama kehormatan dan jabatan yang menunjukkan tugas
atau kewajiban yang telah dan sedang dilakukan Yesus di dunia dan di surga.
Selain itu, sering juga masyarakat menyebutnya dengan “agama Nasrani”. Kata ini
berasal dari kata Nazaret, nama sebuah kota di provinsi Galila, kira-kira 55 km
dari Yerussalem. Menurut keterangan, di kota itulah Yesus Kristus dilahirkan.
Sebutkan Nasrani dan Masehi juga
ditemui dalam ayat al-Qur’an, misalnya dalam Surat Ali Imran: 45, An-Nisa: 157,
171, dan 172, Al-Maidah: 17, 72, 14, 18, 51, 69, 75, dan 82, At-Taubah: 30 dan
31, Al-Baqarah: 111, 113, 135, 140, dan Al-Hajj: 17.
Selain sebutan agama Kristen, agama
Masehi, agama Nasrani, ada pula sebutan lain yang popular di kalangan umat
Kristen, tetapi kurang diketahui oleh masyarakat umum, sebutan itu adalah
“Gereja Kristen”. Kata Gereja kemungkinan berasal dari bahasa Portugis, yang
berarti Jema’at. [1]
Teologi Katolik meyakini
dokrin-dokrin Trinitas, kehidupan abadi (dari mnusia), penyucian dosa,
kebangkitan kembali jasad, pemujaan kepada orang-orang suci, dan pengangkatan
dara Maria sebagai Ibu Tuhan (Allah). Namun aspek-aspek ajaran katolik yang
paling pokok terletak pada dokrinnya tentang gereja sebagai penguasa yg tidak
mungkin berbuat salah dan tentang system sakramennya yang merupakan sarana
untuk menyampaikan rahmat Tuhan kepada manusia.[2]
Berikut kami akan membahas lebih
lanjut mengenai agama Katolik dilihat dari berbagai sumber.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
1.
Pengertian Katolik
dan sejarah singkat agama Katolik?
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KATOLIK DAN SEJARAH SINGKAT AGAMA
KATOLIK
Perkataan
Khatolik berasal dari bahasa Yunani “Katholikos” yang berarti ajaran yang
tersebar keseluruh dunia atau dapat diterima di seluruh dunia. Bisa juga
berarti nama dari ajaran gereja yang berarti nama dari ajaran gereja yang benar
atau kepercayaan ortodoks sebagai lawan dari ajaran-ajaran bidat (bid’ah). Bila
dikaitkan dengan gereja bisa berarti maksudnya: perkembangan gereja itu
merupakan pertanda kebenaran ajaran para rasul selain bahwa gereja bersifat “universal”.
Ungkapan gereja Khatolik pertama
kali di gunakan oleh Ignatius dari Antiochia dan doktrin kepercayaan Katholik
dirumuskan melalui kredo dan konsili necea (325 M) dan konsili Konstantinopel
(318 M) yang berbunyi “aku percaya kepada gereja yang suci, am dan rasuli’.
Sampai tahun 313 M, gereja
mengalami suatu peperangan hebat akibat tindakan yang kejam dari Roma dan pada
tahun 380 M, Katholik secara resmi menjadi agama kekaisaran Roma. Sampai tahun
1054 M, gereja tetap merupakan “satu lembaga’, tetapi setelah itu pecah menjadi
dua yaitu gereja Ortodoks di Timur dan gereja Roma Katholik di Barat, dan
perpecahan besar lagi terjadi di Barat dengan munculnya Protestan Reformisi
abad ke- 16.
Dua konsep penting dalam katholik
ialah: kuasa mengajar gereja, dan gereja sebagai sakramen. Pertama kuasa
meengajar gereja menurut keyakinan Katholik Yesus Kristus dating kedunia untuk
mengajar manusia bagaimana seharusnya hidup di Dunia ini agar nantinya dapat
tercapai keselamatan yang abadi. Untuk maksud tersebut seseorang harus
berpedoman kepada Injil dan Perjanjian Baru. Tetapi yang berhak menafsirkan
Injil hanya gereja. Gerejalah yang memiliki kekuasan untuk menerangkan Injil,
karena apabila sembarang orang menafsirkan kitab suci nanti akan dapat
mengacaukan iman.
Kekuasan gereja tersebut dimulai
sejak ditunjukan petrus sebagai pengganti Yesus dan berlanjut pengganti
Petrus.itulah sebabnya maka harus ada pengganti Petrus sebagai wakil-nya, yaitu
gereja, kekuasan tersebut didasarkan pada Injil Matius 16:18-19, yang berbunyi
: Dan Aku berkata kepada Kunci Kerajaan Surga. Apa yang kau ikat di dunia ini
akan terlepas dari surga. [3]
Proses penunjukan Petrus inilah
yang sampai sekarang dilestarikan dengan jabatan "Paus”
sebagai guru, iman dan pengembala yang berpusat di Roma. Paus adalah
wakil Yesus dan menjadi kepala gereja yang kelihatan. Oleh karena itu semua
umat katholik (kristiani) di bawah pimpinanya, paus dibantu beberapa uskup dari
beberapa daerah keuskupan, dan uskup menggangkat Pastur yang menjadi kepala
paroki.
Umat katholik percaya bahwa uskup
di Roma (Paus) sebagai pengganti Petrus, tidak dapa sesaat (infalibilitasi).
Infalibilitasi yang merupaka anugerah Tuhan ini tidak berarti Paus memiliki
suatu jenis intelegensia yang luar biasa, karena Paus dapat berbuat kesalahan
dan dapat jatuh ke dalam dosa. Ajaran tentang infalibilitasi Paus,menyatakan
bahwa jika Paus secara resmi berbicara mengenai masalah iman atau masalah
moral, Tuhan melindunginya terhadap kemungkinan keliru. Karena gereja dan
Negara tidak dapat dipisahkan, maka gereja Roma Katholik merupakan lembaga
keselamatan. Gereja membagi-bagi keselamatan hanya pada gereja. Keselamatan
dunia maupun akhirat. Iman berhak menghapus dosa seorang atas nama Tuhan dan
seseorang. Dengan demikian tampaknya gereja kurang mendidik manusia intuk
berani, yaitu dengan Imanya sendiri ia dapat menghadap Tuhan Yesus mencari
perlindungan dari dirinya sevara langsung.
Paham kedua yang merupakan inti
ajaran katholik adalah tentang gereja sebagai Sakramen. Melengkapi paham yang
pertama yaitu pihak kita perlu mengetahui apa yang seharunya kita lakukan, dan
di lain pihak kita harus melakuakannya. Itulah sebabnya mengapa diperlukanya
Sakramen, yang merupakan suatuperbuatan dan perkataanatau sebagai lambang
rahmat yang tidak kelihatan yang pada prisipnya dikerjakan oleh Roh Kudus
tetapi dengan perantara seorang iman atau pasturatau uskup. Sakramen dipandang
perlu bagi manusia untuk keselamatannya. Supaya seseorang dapat di karuniai
anugerah dalam hudupnya, maka sekurang-kurangnya ia harus mempunyai keinginan
untuk meneriama Sakramen, karena hanya dengan iman saja masih belum cukup.
Gereja katholik Roma telah
menetapkan sejumlah tuju buah Sakramen sejak abad ke-12. Yaitu : Sakramen
pemandian atau Babtisan, penguatan atau konfirmasi,
ekaristi atau perjamuan mala Kudus, pertobatan atau pengakuan dosa, perminyakan atau sakramen
bagi orang yang ingin meninggaldunia, imanat atau pentahbisan seorang iman, dan
sakramen perkawinan. Tujuh sakramen tersebut sejajar dengan dengan saat-saat
penting serta kebutuhan-kebutuha dewasa, ia kawin, atau mengabdikan dirinya
secara menyeluruh untuk sesuatu tujuan,
dann ia meninggal.sementara itu ia harus dikembalikan ke masyarakat apabila ia
menyimpang,dan ia harus makan. Sakramen merupakan padanan rohaniah dari
peristiwa-peristiwa kordati ini.
Apabila di bandingkan dari segi ajaran atau
doktrrinnya, antara gereja Rum Katholik dengan gereja Ortodoks Timur memang ada
perbedaannya antara lain:
a. Kekuasan gereja di Timur lebih sedikit di bandingkan Barat, sebab Timur
lebih banyak menyerahkan penafsiran berbagai hal kepada perseorangan.
b. Peranan Paus di Barat cukup besar dalam merumuskan dogma-dogma, karena paus
dilindungi Paus, maka kebenaran Ilahi diungkapkan melalui “hati nurani gereja”.
c. Barat mengenal hirarki gereja, Timur tidak
d. Gereja timur lebih mendorong kehidupan kemanunggalan dengan Tuhan, sebagai
kehidupan rohani yang sungguh-sungguh.
e. Gereja Timur membolehkan kawin bagi para pasturnya, tidak hidup berselibat
seperti gereja barat.
f. Gereja Barat lebih individualistis dari pada Timur, karena Timur
beranggapan bahwa semua umat Kristen itu ibarat satu tubuh, sakit satu semua
merasakan.
B.
GEREJA KATOLIK
1.
Upacara Ibadah ( Sistem Ritus)
Secara tradisional, upacara ibadah gereja Katolik mencakup dalam
tujuh sakramen yang pada garis besarnya dapat mengklasifikasikan sebagai
berikut.
a.
Upacara
Kebaktian Rutin, yakni kebaktian pada hari Minggu di gereja (disebut Liturgi)
dan kebaktian atau sembahyang pribadi di rumah (disebut Devasi).
b.
Upacara
incidental, yakni kebaktian yang diadakan sewaktu-waktu menurut kebutuhan dan
keadaan.
Diantara upcara
ibadah rutin adalah do’a Rosaria atau yang dikenal dengan istilah doa Jalan
Salib, karena ibadah ini dimaksudkan sebagai penghormatan terhadap Maria juga
penghayatan terhadap pengorbanan Yesus di tiang salib. Adapun upacara ibadah
yang bersifat insidential, seara umum tersirat dalam tujuh Sakramen gereja
Katolik yaitu sebagai berikut.
a.
Sakramen Pemandian, dengan istilah lain
disebut juga Pembaptisan, untuk orang yang masukagama Katolik.
b.
Sakramen
Penguatan Kudus, dengan istilah lain
disebut Krisma, sebagai upacara penguatan rohani.
c.
Sakramen
Maha Kudus, atau dikenal dengan nama Sakramen Ekaristi, yakni upacara penjamuan
suci sebagai inti ibadah gereja, karena merupakan realisasi perjamuan yang
pernah dilakukan Yesus.
Sakramen
Ekaristi diwujudkan oleh gerejja Katolik dalam bentuk misa suci, dengan tiga
bagian terpenting yakni:
·
Persembahan
roti dan air anggur (offertarium)
·
Pengubahan
roti dan air anggur (konsekrasi)
·
Penyambutan
tubuh dan darah Kristus (komuni)
d.
Sakramen
Pengakuan Dosa, dalam istilah gereja disebut confesi, mrupakan sakramen
pengampunan segala dosa yang diperbuat setelah menerima pemandian kudus.
e.
Sakramen
Perminyakan Kudus, yakni sakramen untuk orang sakit agar jiwa mereka kuat dan
suci.
f.
Sakramen
Imanat Kudus, yaitu upacara pemberitahuan kuasa pada mereka yang dipanggil
Tuhan untuk menjadi Imam, karena itu disebut juga pentabisan.
g.
Sakramen
Perkawinn, ialah sakramen pemberian rahmat Tuhan kepada mereka yang menikah
secara katolik.
Sesuai dengan pengertian bahwa sakramen ialah upacara-upacara dan
doa-doa yang diadakan oleh Kristus untuk memberikan rahmat, yang dilambangkan
dengan upacara-upacara dan doa-doa tadi, maka pelaksanaan sakramen dipimpin
oleh Pastur atau Uskup selaku imam gereja, yang dianggap wakil Tuhan, dengan
pembacaan doa-doa diiringi nyanyian gereja.[4]
2.
Sistem Credo
Dalam buku Iman Kristen, Harun Hadiwijono menjelaskan bahwa
pengertian iman itu ada dua; berdsarkan Perjanjian Lama, Iman berarti “
mengamini dengan seluruh pribadi dan hidup akan segala pernyataan Tuhan Allah
yang dinyatakan dengan firman dan perbuatannya”. Sedangkan dalam Perjanjian
Baru, Iman berarti “dengan seluruh pribadi dan hidup mengamini pernyataan Tuhan
Allah bahwa ia sudah mendamaikan orang berdosa denag dirinya sendiri di dalam
Tuhan Yesus Kristus”.
Berdasarkan pengertian iman dalam Alkitab di atas, maka umat
Kristen telah berhasil merumuskan “pengakuan iman” mereka atau “credo”, disebut
juga disebutkan dengan “pengakuan iman rasuli” atau “syahadatain rasuli” atau “
syahadatan dua belas”, ke 12 Pasal pengakuan ini dibuat oleh para rasul dan
disusun secara bertahap sejak tahun150 Masehi.
Adapun rumusan pengakuan iman rasuli yang 12 itu adalah sebagai
berikut:
1.
Aku percaya kepada Allah Bapak Yang Maha Kuasa, Pencipta langit dan
bumi;
2.
Dan kepada Yesus Kristus, anaknya yang tunggal Tuhan kita;
3.
Yang dikandung dari roh suci, lahir dari anak dara Maria;
4.
Yang menderita di bawah pemerintahan Pontinus Pilatus, disalib,
mati, dan dikuburkan, turun dalam kerajaan maut;
5.
Pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati;
6.
Naik ke surge, duduk disebelah kana Allah Bapak Yang Maha Kuasa;
7.
Dan akan dating dari sana untuk menghakimi orang yang masih hidup
dan yang mati;
8.
Aku percaya kepada roh kudus;
9.
Gereja yang kudus dan persekutuan orang kudus;
10.
Pengampunan dosa;
11.
Kebangkitan daging;
12.
Hidup yang kekal.
Dari
adasar-dasar kepercayaan kepercayaan tersebut, dapat dipelajari bagaimana dogma
ketuhanan Kristen, yang tersimpul dalam Trinitas (Tri Tunggal) hasil rumusan
gereja dalam konsili Nicea tahun 381 Masehi.
Hal itu
dijelskan bahwa Allah yang Maha Kuasa itu mempunyai tiga pengata diri, yakni sebagai Allah Bapa, Putra
dan Roh Kudus. Allah Bapa dalam pengertian pengakuan iman ini adalah Bapa
daripada Yesus Kristus, dimana antara keduanya satu juga. Allah Bapa itu tidak
lain Yesus Kritus sendiri yang mengata diri sebagai manusia, sedangkan Yesus
Kristus juga tidak lain Allah yang mengata diri sebagai Tuhan Bapa; sesuai
dengan bunyi Perjanjian Baru Johannes pasal 10; 30 “Aku dan Bapa adalah satu”.
Mengingat latar
belakang historisnya, paham Trinitas tidak bias dipisahkan dari pengaruh ajaran
Paulus sebagai figure yang banyak memberikan inspirasi bagi gereja daam
melahirkan dogma-dogma ketuhanan. “Segala surat-surat Paulus dan ayat-ayat
dari injil-injil Paulinistis (Yahya, Lukas, Markus) yang sangat menggiring pada
ketuhanan Nabi Isa itu, merupakan bahan utama bagi ulama-ulama patristic
Kristen dalam pembahasan mereka sehingga dirumuskannya dengan resmi konsepsi
Trinitas pada tahun 381 Masehi”. (Hasbunallah Bakry, 1968: 78).
Adapun Roh
Kudus sebagai bagian dari Tri Tunggal, merupakan wujud rohani Allah Bapa yang
secara interaksi masuk ke dalam tubuh Maria, untuk kemudian lahir menjadi
Manusia Yesus. Kelahiram Yesus melalui Perawan Maria, dimaksudkan untuk membawa
misi pengampunan dosa dan keselamatan manusia dengan pengorbanan putranya yang
Tunggal itu di tiang salib sebagai penembus dosa. Atas dasar inilah, maka
sesungguhnya inti iman Kristen terletak pada kepercayaannya terhadap penyaliban
diri Yesus, dimana setelah wafat, Yesus kemudian bangkit dari kubur-Nya, dan
kembali naik ke surge ketempat asal mula Dia datang, berada di singgasana-Nya
dengan kedudukan sebagai Bapa.
Dari rangkaian
pengertian sebagaimana dikemukaan di atas, dapatlah dipahami maksud Trinitas
sebagai doga ketuhanan dalam katolik, yakni:
a.
Allah
Bapa, dalam funsinya sebagai Tuhan
pencipta dan pemelihara.
b.
Putra,
dalam funsinya sebagai Than yang menjadi manusia Yesus Kristus.
c.
Roh Kudus, dalam fungsinya
sebagai Tuhan penghubung antara Bapa dengan Putra, berada dalam diri manusia.
3.
Sepuluh Perintah Allah
Sepuluh perintah Allah merupakan inti ajaran Tuhan yang pernah
diterima Musa di Bukit Sinai, yang termaktub dalam Al-Kitab, Perjanjian Lama
dan Perjanjian Baru. Dengan demikian jelaslah bahwa perintah ini berisi firman
Allah sendiri, yang pada prinsipnya mempunyai kesamaan, karena bersumber pada
wahyu Allah dalam ajaran Samawi, sejak diturunkan Taurat kepada Musa.
Adapun rumusan sepuluh perintah Allah yang biasa dikenal dengan
istilah Ten Commandement, menurut gereja Katolik adalah sebagai berikut:
“Aku Allah Tuhanmu,
a.
Jangan memuja berhala berbaktilah kepada-Ku saja, dan cintailah aku
dari segala sesuatu.
b.
Jangan menyebut nama Allah, Tuhanmu tidak dengan hormat..
c.
Kuduskanlah hari Tuhan.
d.
Hormatilah ibu bapakmu
e.
Jangan membunuh.
f.
Jangan membuat cabul.
g.
Jangan mencuri.
h.
Jangan bersaksi dusta terhadap sesamamu manusia secara tak adil.
i.
Jangan ingin membuat cabul.
j.
Jangan ingin akan milik sesamamu manusia secara tak adil.”
(Artnz,
1962: 6)
4.
Lima Perintah Gereja
Selain sepuluh perintah Allah sebagaimana yang telah disebutkan di
atas, gereja Katolik mengenal pula lima perintah gereja yang terdiri dari:
a.
Rayakan hari-hari raya yang disamakan dengan hari Minggu.
b.
Hadapi misa kudus pada hari-hari Minggu dan pada hari-hari pesta
yang diwajibkan dan janganlah melaakukan pekerjaan yang dilarang.
c.
Jangan makan daging pada hari pantang dan berpuasalah pada hari
puasa.
d.
Akuikanlah sekurang-kurangnya setahun sekali.
e.
Sambutlah tubuh Kristus di waktu Paskah.
5.
Hari Raya Gereja
a.
Hari
Raya Paskah, yaitu hari raya kebangkitan Kristus, yang diadakan anatara bulan
Maret dan April, berdasarkan terangny bulan musim semi di Roma.
b.
Hari
Raya Natal, yakni hari raya kelahiran Yesus
pada tanggal 25 Desember, biasanya diselenggarakan pada malam hari,
berdasarkan kepercayaan bahwa Yesus lahir pada waktu malam.
c.
Hari
Raya Advent, yakni masa persiapan sebelum upacara Natal selama empat minggu,
dimana selama itu dianjurkan bagi umat Katolik untuk hidup sederhana.
d.
Pesta
Pantakosta, yaitu hari raya turunyya Roh Kudus yang dirayakan 50 hari setelah
Paskah, dengan upacara ekaristi yang tida terikat waktunya.
e.
Hari
Raya Yesus naik ke surge, diadakan 40 hari sesudah Paskah.
f.
Hari
Raya Maria diangkat ke surge, 15 Agustus.
g.
Hari
Raya Santo Yoseph, peringatan kaum buruh dengan Santo Yoseph sebagai
pelindungnya diperingati tanggal 29 Maret dan 1 Mei.
h.
Hari
raya semua para suci, yakni peringatan untuk menghormati semua orang yang masuk
surge, sambil meminta perantaraan mereka untuk manusia yang masih berjuang di
dunia.
i.
Hari
raya peringatan para jiwa yang di api penyucian yakni mendoakan mereka yang
sudah meninggal.
j.
Hari
Raya Hati Amat Kudus, peringatan terhadap cinta kasih tuhan Yesus. Dirayakan
pada hari Jumat pertama setiap bulan.
k.
Hari
Raya Maria tak bernoda asal, penghormatan terhadap Bunda Maria, selaku manusia
tak berdosa, biasa diperingati pada tanggal 8 Desember.
6.
Akidah
Kristen katolik
Secara umum katolik
sama dengan ortodox, kecuali dalam hal-hal[5]:
a. Katolik
berpendapat bahw Yesus Kristus masih punya dua karakter sesudah terjadinya
persatuan (ittihad antara lahut dan nasut).
b. Katolik
berpendapat bahwa Roh Kudus dipancarkan oleh Bapak dan anak (Allah dan Yesus
Kristus) secara bersama-sama.
c. Katolik
prcaya kepada “tempat” ketiga sesudah kematian disebut “Mathhar (purgatori atau tempat penyucian arwah agar dapat mencapai
kesempurnaan). Sesudah itu, arwah boleh masuk Kerajaan Tuhan.
d. Yesus
mengangkat Petrus sebagai “pengganti” (Khalifah) di atas bumi dan sebagai
kepala murid Yesus dan kepala gereja. Sedangkan Paus (Roma) adalah penerus
Petrus untk menjadi kepala gereja Kristen diseluruh dunia.
e. Semua
pelayan ggereja (pendeta, dll.) dilarang
menikah.
f. Sakramen
perminyakan suci hanya diberikan kepada orang yang telah dekat ajal kematian.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN-SARAN
Makalah ini mungkin sangat jauh dari kesempurnaan.
Untuk itu penulis selalu mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sekalian,
agar menjadi masukan dan perbaikan bagi penulis sehingga kedepannya makalah ini
menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Jirhanuddin, Perbandingan Agama, (Yogyakarta: Pustaka
Belajar, 2010).
Mudjahid Abdul Manaf, sejarah Agama-Agama, PT Raja Granfindo Persada, Jakarta 1996.
H.
Abdullah Ali, Agama dalam Ilmu Perbandingan, (Bandung: Nuansa Aulia,
2007).
Rauf Syalabi, Distori Sejarah dan Ajaran Yesus,(Jakarta:
Pustaka Al-Kausar, 2005)
M.
Amien Rais, Agama dan Modernisasi Politik, Jakarta: rajawali, 1985
[1]
Jirhanuddin, Perbandingan
Agama, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2010), hal. 105-106
[2] M. Amien Rais,
Agama dan Modernisasi Politik, (Jakarta: rajawali, 1985), hal. 78
[4] H. Abdullah Ali, Agama dalam
Ilmu Perbandingan, (Bandung: Nuansa Aulia, 2007), hal. 133-135
[5] Rauf Syalabi, Distori
Sejarah dan Ajaran Yesus,(Jakarta: Pustaka Al-Kausar, 2005), hal.156
izin copas min buat tugas..
BalasHapussukses selalu....
maaf sebelumnya kalau bisa,di periksa baik2 dlu maklahnya baru di posting .maksaih :)
BalasHapus